Selasa, 17 Mei 2011

Ada Maling!

Waspadalah! Waspadalah!
Awas, ada maling dimana-mana! Mereka (para gerombolan/ perseorangan maling) itu bahkan tidak peduli pada tempat dan waktu untuk menjadi maling. Prinsipnya, begitu ada kesempatan dan peluang ya embat aja barang yang ada di depan mata.

Coba lihat di televisi atau mbaca berita di koran:
Ada karyawan bank yang seharusnya bertugas menyimpan, mengamankan, dan mengelola uang nasabah, eh, dia malah tergoda untuk menjadi maling karena matanya silau melihat tumpukan uang segunung dan rekening koran yang digit angkanya berderet-deret.
Kalau pelaku korupsi juga disebut maling, maka daftarnya bisa berderet-deret. mulai dari polisi, jaksa, hakim, pejabat, bupati, walikota, gubernur, anggota dewan (yang terhormat) bahkan di luar negeri ada juga presiden yang sudah dihikum karena terlibat kasus korupsi.

Beberapa kasus menunjukan kalau para maling itu sekarang tidak takut menjadi maling lagi walaupun TKP-nya adalah tempat berkumpulnya para polisi/ petugas keamanan.
Di tempat ibadah juga ada maling yang berani ngembat kotak amal sumbangan donatur, sandal / sepatu, dll. Mereka tidak takut dosa karena telah jadi maling di rumah Tuhan.

Bagaimana kalau ketangkap?
Mereka akan berdalih: maaf, saya khilaf. Ini juga baru pertama kali saya merintis karir menjadi seorang maling. Beneran, berani sumpah pocong deh!

Apakah pelaku maling yang rakyat kecil meniru kelakuan dan perbuatan dari rakyat besar?
Entahlah ... Bagaimana menurut anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar